K: de, temenin uni yuk kerumah uni
D***, katanya dia mau ngasih uang untuk mamak
A: kapan ni?
K: siang ini
A: oh, ok
Akhirnya,
aku dengan menggendarai motor bututku menemaninya kerumah teman kami tersebut. Namun
sejujurnya sepanjang perjalanan hati dan fikiranku berkecambuk, ada perasaan
yang tak nyaman dihati ini. Why? Karena, aku hendak menemani uniku, meminta
uang kerumah teman tersebut. Hal yang tidak biasa kami lakukan, terlebih aku
pribadi. Rasa-rasanya maluu, karena pada peristiwa ini tangan kami berada
dibawah. Hal yang selalu ingin kuhindari, karena prinsipku, sebisa mungkin
akulah yang ingin memberi bukan yang menerima atau Bahasa kecenya tangan diatas.
Setelah beberapa menit akhirnya sampailah kami dirumah teman kami tersebut. Kemudian
kami mengetuk pintu rumah teman kami itu. Namun beberapa kali kami mengetuk tak
ada respon dari dalam. Hal ini menambah rasa tak nyaman dihatiku sebenarnya. Seolah-olah
hati ini mengatakan, kami sedang dalam posisi meminta. Duh, hal yang paling
kubenci sebenarnya. Meski kenyataannya tidaklah demikian. “uni, kita balik aj yuk!, mungkin mereka pada masih ditoko”, kataku
pada kakakku. “tunggu de”, jawab
uniku. Hingga tak lama kemudian ada yang membukakan pintu. Lalu kamipun masuk
kerumahnya, namun orang yang kami tuju tidak ada ditempat, hanya ada ibunya
saja. “assalamu’alaikum tek, uni D*** ada
ga tek?”, kakakku membuka percakapan. “ga
ada nur, lagi pada diluar semua”, jawab ibu teman kami tersebut, sambil dia
beranjak sebentar kekamarnya dan membawa sebuah amplop. “tadi uni D*** bbm nunur, bla…bla”, uniku mulai berbicara lagi. Oh iya nur, tadi D*** kasih tau etek
bla..bla”, jawab ibu teman kami tersebut sambil kemudian menyerahkan amplop
yang ada ditangannya kepada kakakku tersebut. Kemudian kami berbasa-basi
sejenak dan tak lama kamipun berpamitan.
“Ni, tau ga? Nana dapat satu
pelajaran loh. Nanti kalau kita berniat menolong orang lain maka usahakanlah,
kita yang mendatangi mereka. Bukan orang yang ingin kita tolong itu yang
mendatangi kita”, aku mulai sok berpetuah kepada uniku. “iya, ya dek”, jawab uniku. “iya ni, soalnya itu mempengaruhi psikologis
si penerima, jangankan mendatangi rumah yang menolong atau yang akan memberi,
tau dia diposisi yang akan menerima saja dia sudah tak enak hati, dan terkadang
merasa minder atau rendah hati, lah ini sampai harus datang kerumah dan
mengetuk pintunya apatah lagi harus berbicara langsung menagih apa yang dijanjikan,
beuh ga nyaman banget deh”, lanjutku panjang lebar kepada uniku.
Yap
pesannya kepada pembaca yang budiman, jadilah penolong yang kece atau bijaksana. Bayangkanlah
posisi kita sebagai sipenerima. Bagaimana perasaanmu ketika ada orang lain yang
berniat menolongmu, kemudian dia mendatangimu langsung? Bahagia atau bahagia
sekali?hehehe, begitulah perasaan orang lain yang hendak kau tolong tersebut. Bahkan
ada satu hal yang penting sekali. Yakni in syaa Allah do’a paling tulus akan
mengalir dari bibir sipenerima tersebut. Apatah lagi orang yang kita tolong itu
benar-benar sedang membutuhkan. Beuh, langsung sampai deh do’a nya ke Allah SWT
sang Maha Membalas.
Lampung,
04 Juli 2016
Kala
mentari mulai menyapa
NB:
orang tua kami tersebut sudah tua sekali, ibuku sudah tidak bisa jalan karena
pernah stroke dan sudah terbatas kemampuannya sehingga sudah tidak dapat
mandiri. Sangat tergantung dengan orang lain (maksudnya tergantung dengan
anak-anaknya) dan bapak ane sudah tidak bisa melihat karena katarak serta
pendengarannya sudah terganggu. Maybe inilah salah satu alasan temen kami
tersebut memberi zakat untuk ibuku. oya tidak bermaksud mengkritik atau bermaksud apapun kepada sipemberi. tulisan ini hanya untuk nasehat dan pengingat diri pribadi. mohon maap jika ada pihak-pihak yang tersakiti atas tulisan ini tidak bermaksud sama sekali
Nasihat yang manis, disampaikan dengan cara yang manis juga. Ntapp bu! *acung jempol*
BalasHapusNasihat yang manis, disampaikan dengan cara yang manis juga. Ntapp bu! *acung jempol*
BalasHapuswaah terima kasih amel sudah berkunjung kerumah pena ane dan meninggalkan jejak. terima kasih juga tuk jempolnya ^_^
BalasHapus