Selasa, 23 Desember 2014

GELORA RASAKU

Hidup memang padang gersang yg menantang
Tergantung dari cita rasa mana kau memandang Saat berfikir gerah lumuri sekujur porimu
Maka lelah hatilah harmoni yg kau rasa
Namun kala pacu kuda debar yang kau rasa
Maka gelora2 semangat menari ikuti derap langkah kudalah hatimu bicara
Pun ku kini Saat uang melimpah kumiliki Waktu tak berpihak padaku Sebaliknya Saat waktu berjuta kumiliki Uang berlari menjauhi
Tapi rasaku tak pilih yg berperi Karena masih banyak rasa yg dapat kupilih
Semisal: Coklat...mesti gelap pekat terlihat
Tapi manis melekat dinikmat Begitulah rasa yang kupilih...
Dan saat uang dan waktu bersatu nanti
Kuharap satu, semoga kau tetap ada disini: sahabatku
mari jelajahi isi bumi
Sembari kuras habis sari pati hidup yang terlampaui
Kemudian kita hirup kebijakan dari remah2 yang kita lewati
Hingga Tuhan berkata: hambaKu kini mengerti

Depok, 24 des 14 @ kosan tercinta ditemani seorg sahabat yang terlelap Kala dini hari yang disyukuri

Senin, 22 Desember 2014

CEMBURU

Ku tak pernah iri pada matahari
Yang senantiasa menghangatkan
Tak cemburu pada bintang,
Pelukis indah malam
Tak rendah diri pada bulan
Cantiknya kesempurnaan memandang
Tak jua risau pada pelangi
Pemilik juta rasa dan warna
Atau pada angin yang menyejukan
Tidak…!
Ku tak pernah iri pada semua
Tapi… Ku tak pandai menutupi
Tak kuasa menjaga rasa
Pada kasih tulus tak terperi
Pada cinta tak pamrih seorang bidadari
Pada 9 bulan 10 hari tertatih-tatih
Pada 2 tahun menyusui
Pada sepanjang hidup memberi tak kenal
letih
Ibu..!
Yaaah…. Aku iri menjadi seorang ibu!
Aku cemburu….
Depok,
14 juni 2014
@kosan tercinta selepas mata terpejam
pada sunyi malam
Puisi ini di dedikasikan untuk seluruh ibu
seluruh dunia

Happy Mother day :)