Senin, 15 Juni 2015

Seatom mozaik enumerator ppkui

Tidak terasa sudah hari ke 36 kami semua, para enumerator PPK UI berjibaku dengan setumpuk kuesioner, itu artinya sekitar 1 hari lagi kebersamaan kami dibasecamp ini. Deg.....sedetik kemudian kuraba hati ini perlahan, rona sedih sepertinya mulai bersemayam disana, entahlah bertanda apa ini? Apakah karena sudah ada darah persaudaraan disana atau pertemanan yang mewarnai keseharian kami, entahlah. Yang kutahu pasti, kini ada rasa sedikit sedih karena akan kehilangan masa2 yg penuh dengan kompleksitas masalah, tawa, canda juga peluh diantara keluh hari-hari yang kami lewati.
Jika ku boleh menarik waktu kebelakang, rasanya sungguh luar biasa salah satu fase hidup yang kujalani kali ini. Betapa tidak, belum pernah kumengalami pengalaman mencari si "merah bergambar soekarno hattta" (baca: uang jajan alias duit :D) hingga sengoyo ini, tidur hingga larut malam bahkan seringkali hingga dini hari mata masih blm terpejam dan esoknya mesti berangkat pagi-pagi memburu para ibu untuk sebuah wawancara super tebal dari pada yang tertera dalam buku kuisoner. Aaaaah benar-benar melelahkan rasanya awal2 menjalaninya, bayangkan saja, kami mesti mengetuk setiap pintu yang ada dalam rt terpilih, jika ada ratusan, maka tak ada pilihan kecuali ttp harus mengadu telunjuk dengan pintu alias mengetok (tok...tok...permisi...permisi). Yah begitulah hari2 yang kami lalui. Belum lagi penolakan bahkan kemarahan kerap kami temui kala ibu-ibu terpilih itu merasa terganggu dengan kehadiran kami. Pernah satu saat kala istirahat, aku terdiam dalam lelah, lalu merenung agak dalam, "kog bisa ya, gw kerja kayak beginian, nyaris 24 jam melebihi orang kantoran tp fee nya tdk jauh lbh bsr dr mereka namun beban kerjanya lebih rumit dan padat dari pada komutter line di pagi dan sore hari" uhffff...