Kamis, 06 Februari 2020

For You, Someone Special in My life

Dear my mother, mungkin aku bukanlah anakmu yang terbaik yang lahir dari rahimmu yang penuh kasih. Bahkan saat kedatanganku untuk pertama kalinya di dunia ini ketika hampir saja nafasmu habis kala melahirkanku adalah fase tersusah dan tersulit dari kehidupan ekonomimu. Yah itu adalah salah satu fase tersulit dari kehidupanmu kala itu. Kemudian kesulitan itu digulirkan olehNya saat 2 adikku, Zainal Arifin dan Vera Wati lahir ke dunia. Sehingga kau pun merayakan  dan mewujudkan rasa terima kasih itu dengan memudahkan apa saja keinginan mereka, sampai membelikan apapun 2 saja, yah 2 saja.  Untuk Pipin dan Vera saja. Lantas aku? Aku hanya melihat "perayaan" itu. Masih segar diingatanku hingga hari ini. Bagaimana itu berlangsung nyaris setiap hari, apapun yang kau beli hanya tuk mereka berdua. Aaaaah namun maha penyayang dan pengasihnya Allah, tidak kutemui dalam ingatanku iri hati ataupun dengki atas rezeki yang Allah limpahkan kepada kedua adikku tersebut.alhamdulillah Allah membentukku menjadi pribadi yang mandiri, kuat dan tangguh sebab kata 'manja' tak sempat singgah dalam kamus hidupku. Karena itulah kemudian sosok gadis yang tak pernah mendapat jatah apapun itu membentuk dirinya, ia bukan tak ingin meminta bagiannya atau haknya juga sebagai anakmu, tidak. Sebab dia melihat keprihatinan dalam hidupmu sehingga dia menahan apapun keinginan tuk menyusahkanmu, dia menabung seperak, dua perak hingga berpuluh-puluh ribu perak apapun yang ingin dia beli bahkan hingga hari ini. Diapun satu2nya anakmu yang menyenangi membaca buku diantara byknya anak2mu. Sampai2 ketika dia membeli buku pelajaran bahasa Indonesia (buku bekas) selalu langsung dia lahap isi didalamnya karena hausnya dia dengan bacaan. Karena kesukaannya itu sampai-sampai saat dia duduk di bangku SMP dia mendapatkan nilai bahasa Indonesia terbaik dari gurunya (ini pengakuan guru bahasa Indonesianya yg mengatakan baru memberikan nilai 9 sebanyak 2 kali sepanjang dia mengajar, salah satunya akulah yang mendapatkan nilai tersebut). Oya akupun Masih ingat, saat sekolah SD aku tak pernah membeli buku pelajaran baru, sebab buku baru harganya sungguh mahal sekali bagi kantong keluarga kita kala itu, pun hanya buku bahasa Indonesia dan matematika saja yang dibeli pun buku bekas sebab dua pelajaran itu saja yg sering ada PRnya dibandingkan pelajaran yang lain. Apakah itu permintaan dari ibuku?tidak sama sekali. Tapi itu murni dari ketahuan diriku atas keterbatasanmu kala itu. Sehingga aku belajar dan berusaha prihatin. Akupun salah satu anakmu yang sangat menggemari ilmu, hingga dari SD sampai SMP Alhamdulillah selalu mendapatkan ranking kelas dan masuk ke SMAN 2, sekolah terfavorit di Lampung. Pun satu2nya anakmu yang lulus hingga sarjana dan merantau kepulau seberang sana. Yah akupun tau hingga kini meski aku bukanlah anakmu yg paling kau cinta dan sayangi tapi saat bercerita kepada kenalanmu atau temen2mu namakulah yang sering kau sebut2. Bodohnya aku adalah aku tak tahu apakah kau menyayangiku, hingga aku tahunya dari uniku bahwa ternyata kaupun juga menyayangiku saat aku sudah meranjak dewasa. Maaf ya Mak. Kukira kau tak pernah menyayangiku pada saat itu, tapi ku tak peduli bagaimana pun kau saat itu aku menyayangimu bahkan saat aku masih kecil ketika membersamaimu ke pasar naik ojek dan aku duduk dibelakangmu saat dini hari sekitar jam 3 shubuh, aku selalu memeluk dan mendoakanmu agar Allah berikan aku kesempatan tuk membahagiakanmu. Kini disisa usiaku, Alhamdulillah Allah memilih dan memudahkanku untuk membersamaimu menghabiskan waktu, kuharap kelak malaikat maut menjemput kita secara bersamaan, agar kita tak saling kehilangan dan merasakan kesedihan ditinggalkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar