Senin, 06 Februari 2023

BLIND SPOT

Blind Spot

tiap diri kita ada titik buta yang kita tidak pernah sadari kecuali orang lain memberi tahu. 
Konsep blind spot menurut Stephen Covey adalah area gelap diri kita, yang merupakan area terang bagi orang lain. Artinya, orang lainlah yang bisa melihat dan menemukan apa yang tidak bisa kita lihat di dalam diri kita. Ilustrasi sederhanannya, ”Tanpa bantuan cermin, kita tidak bisa melihat tengkuk leher kita, bukan?”.

Ketidakmampuan melihat “tengkuk leher” kita sendiri, menjadikan tengkuk leher yang berada dibagian belakang leher sebagai blind spot kita. dengan bantuan cermin, maka kita bisa melihatnya. Peran cermin inilah yang kita butuhkan dari orang lain dalam membantu kita melihat dan mengelola blind spot kita. Di setiap orang sukses dan hebat, seperti atlet, pebisnis, motivator, penyanyi, guru, orang tua hebat ataupun superstar sekalipun, selalu dikelilingi oleh coach dan penasihat. Mereka membutuhkan orang lain untuk melihat kekurangan diri, karena mereka tidak mampu melihat semua kekurangan dirinya sendiri. Karena itulah kita memerlukan orang lain untuk menasihati, mengkritik ataupun menegur jika kita melakukan kesalahan.

dan hari ini saat sedang berkumpul bersama teman-teman level 3 mengerjakan properti persiapan talent fair, ketika kami sedang istirahat makan malam bersama, salah satu dari rekan kerja saya tersebut mengatakan, "apa sih yang ga umi Dian komentari dari makanan hahah" konteksnya adalah saat saya sedang makan nasi Padang saya merasa, bahwa nasi tersebut gak akan habis untuk saya makan sendiri, sehingga saya bilang, mi, kenapa tadi kita ga makan berdua aj yak? (kejadian satu) nah kejadian lainnya adalah saat kemarin saya turut memesan minuman salah satu brand nasional ternama dari jenis teh-teh an, sebut saja teh. Indonesia (eeeh kesebut ahahah), saya mesen teh rasa avocado, begitu minumannya sampe ternyata rasanya bukan kek alpukat asli, tapi kek apa ya, pokoknya saya ga suka rasanya. dan saya bilang ke mereka, ok fix ane ga suka minuman yg mahal2 cem gini, saya lebih milih minuman teh2 yang pinggir jalan dengan harga jauh lebih murah hahaha sehingga temen2 berkesimpulan hari ini, apa sih yang ga umi Dian komentari dengan makanan. eh tapi saya jadi tersadar loh, owalah jadi selama ini saya kadang2 ga sadar suka komentari makanan yak, padahal itu ga baik ya, tapi saya ga tersungging sih sama teman-teman, saya malah berterima kasih telah menjadi cermin bagi blind spot yang saya miliki, jazakillah ya gaeees

Tidak ada komentar:

Posting Komentar