Sabtu, 26 Maret 2016

My Aghni


Foto Aghni bersama saya dan ibunya

"Tiap anak yang terlahir memiliki keunikan dan keistimewaannya tersendiri. Dan kau adalah salah satu anak yang istimewa yang dilahirkan bagi kami, Aghni"


Hampir 3 bulan sudah aku mengajar TK A AIR sebagai guru percobaaan di Sekolah Alam Indonesia cab Studio Alam. Ada banyak hal yang kupelajari disana, dari mempelajari tingkah pola anak-anak didikku, suasana lingkungan sekolah, guru-guru hingga berbagai karakter orang-orang yang berada disana, khususnya anak-anak didikku. Ada sekitar 20 anak yang berada dalam pengawasanku di kelas TK A Air. Dan dari 20 anak tersebut ada satu anak yang membuatku berfikir dan merenung lebih dalam.  Apa pasal? Karena hingga hari ini aku bahkan belum pernah mendengar satu katapun dari anak tersebut. Aghni namanya, salah satu murid yang ada di TK A AIR yang saat ini menjadi tempatku mengajar. Aghni menurut keterangan guru TK A yang lain mengalami speech delay atau terlambat berbicara. Meski Aghni belum mampu berinteraksi dengan teman-temannya atau lingkungan disekolahnya namun Aghni masih dapat berkomunikasi dengan kedua orang tuanya. Menurut ibundanya Aghni, jika dirumah, Aghni dapat berbicara hanya saja tidak banyak kata yang diucapkannya atau hanya singkat-singkat saja.

Karena hal inilah akhirnya aku sebagai guru, mencari tau hal-hal terkait Aghni melalui orang tuanya. Aku banyak bertanya perihal Aghni kepada bundanya. Dan ternyata ada insight baru yang kudapatkan dari obralanku dengan ibundanya Aghni via whatsapp. Bahwa ternyata Aghni memiliki orang tua yang luar biasa cerdas selain juga kreatif. Dari mana aku dapat kesimpulan itu? Dari kunjunganku kerumah Aghni ketika home visit. Ternyata banyak mainan yang Aghni punya adalah buatan kedua orangtuanya alias hand made. selain itu dari penelusuranku di dunia maya. Aku mencari tau profil kedua orang tua Aghni di Medsos. Dan wooow ternyata bunda Aghni adalah seorang dosen bahasa inggris juga seorang blogger.
Dan Ayah Aghnipun tak kalah kece, beliau adalah seorang doktor dan juga ustadz serta aktif pula di dunia kepenulisan.

Maka untukmu Aghni, bersyukurlah memiliki orangtua yang cerdas dan juga seorang pendidik. Meski mungkin saat ini belum kudengar celoteh-celotehan riang dari mulutmu atau belum kudengar satu katapun yang keluar dari lisanmu. Tapi kutahu kau mendengar dengan baik segala hal yang kami ucapkan kepadamu. Jika kau sebuah ujian dari Allah untuk kedua orang tuamu maka kau adalah ujian terindah bagi kedua orangtuamu. Mengapa bu Dian mengatakan demikian? Karena dibelahan bumi yang lain ada banyaaaak orang tua yang belum dikarunia anak hingga beberapa tahun bahkan belasan tahun usia pernikahan mereka. Dan orangtuamu adalah salah satu keluarga yang beruntung karena dikaruniakan anak semanis dan secantik dirimu. Darimulah kelak kami belajar tentang arti kesabaran, belajar tentang arti bersyukur dan belajar tentang arti menerima segala takdir baik maupun berupa ujian dari sang Maha Penyayang, dialah Allah SWT. Dan sebagaimana kami belajar banyak hal darimu, maka kamipun yakin kelak akan ada  banyaaaak celotehan dari lisanmu, akan ada banyaaak cerita yang kan kau sampaikan yang menginspirasi kami dikemudian hari. Dan kuyakin kelak dunia akan melihatmu sayang dan yang pasti kelak kan kudengar dari lisanmu kepada dunia, bahwa kau adalah anak yang paling berbahagia karena memiliki orangtua seperti mereka pun sebaliknya mereka akan mengatakan orangtua paling bahagia karena memiliki anak sepertimu. Tetaplah bertumbuh dan berproses Aghniku. Agni aku percaya suatu saat kamu akan lebih hebat dari kedua orang tuamu. Kami kan senantiasa bersabar menunggu waktu itu datang dengan kesabaran yang baik sebagaimana sabarnya siti hajar mencari air dalam fatamorgana shafa marwah, in syaa Allah.

Studio Alam,
27 maret 2016
Kala matahari kian meninggi


1 komentar: